Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Jumlah Ismiyah dan Jumlah Filiyah Terlengkap

Asalamualaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh. Sahabat ilmuarab.net yang dirahmati Allah. Alhamdulillah artikel kali merupakan pembahasan yang ketiga dari ilmu nahwu. Sebelumnya sobat silakan membaca terlebih dahulu kaidah nahwu dan mengenal jumlah serta syibhul jumlah. Karena artikel tersebut mencakup permulaan dari pelajaran nahwu.

pengertian jumlah ismiyah dan jumlah fi'liyah

Pertama tama kami ucapkan terimakasih pada teman teman yang sudah berlangganan artikel artikel kami dan mau belajar bersama tanpa kenal lelah dan putus asa. Artikel ini terbit dengan menggunakan referensi kitab mukhtarot.

Nah, tema yang akan kita bahas kali ini adalah tentang jumlah ismiyah dan jumlah fi'liyah. Yang mana sebelumnya sudah kita bahas sedikit namun singkat. Sehingga kami bahas ulang dengan lebih rinci dan lebih detail. Baiklah langsung saja kita mulai yaa.

Pengertian Jumlah Ismiyah dan Jumlah Fi'liyah


Kita murojaah dulu ya teman teman, apa sih jumlah itu? Ya, jumlah adalah kata atau lafadz (kalimat) yang susunan katanya terdiri dari jumlah ismiyah atau jumlah fi'liyah serta memiliki makna yang sempurna (جملة مفيدة) sehingga mudah dipahami oleh pendengar.

Jumlah Ismiyah ( جملة اسمية ) Beserta Contohnya

Jumlah Ismiyah adalah kalimat yang susunannya diawali dengan isim (kata benda) dan terdiri dari mubtada' dan khobar.  Contohnya: ٌاَلْعِلْمُ نُوْر artinya "Ilmu adalah cahaya". Lalu apa itu mubtada'?

Mubtada' adalah subyek yang memiliki 2 karakter yang harus dipenuhi ketika membuat kalimat. Apa saja sifat dari mubtada'?

  • Sifat mubtada' yang pertama adalah harus ma'rifat yakni kata khusus, spesifik dan tertentu serta bukan kata umum. Misalnya sebuah nama, kata benda yang awalnya kemasukan huruf alif dan lam, dan sebuah dhomir. Contoh mubtada' sebuah nama: ٌمُحَمَّدٌ, عَلِيٌّ, فَاطِمَةُ, اَسْمَاءُ, طَالِب, artinya "Muhammad, Ali, Fatimah, Asma', Murid" dan sebagainya. Contoh mubtada' yang isimnya kemasukan alif lam: اَلْمَاءُ, اَلْعِلْمُ,  اَلْكُرْسِي, artinya "Air, Ilmu, Kursi" dan masih banyak lagi. Yang ketiga contoh mubtada' yang isimnya dhomir: َاَنَا, هُوَ, نَحْنُ, هِيَ, اَنْت artinya "Saya, Dia (laki laki), Kami, Dia (perempuan), Kamu (laki laki) dan sebagainya.
  • Sifat mubtada' yang kedua adalah tanda i'robnya berupa Rofa'.
Khobar adalah predikat yang bertugas memberikan keterangan atau penjelasan dari keadaan mubtada'. Sehingga ia berkewajiban mengikut mubtada'.

Misalnya jika mubtada' nya mufrad (tunggal) maka khobar juga harus mufrad (tunggal), jika mubtada' mudzakkar maka khobar juga mudzakkar begitu seterusnya. 

Contohnya: ٌمُحَمَّدٌ طَالِب artinya "Muhammad seorang murid". Dari situ kita lihat mubtada' nya " ٌمُحَمَّد" nama seorang laki laki maka khobarnya " ٌطَالِب" yang huruf akhirnya tidak ada ta' marbutoh (ة) alias menunjukkan mudzakkar (laki laki).

Contoh lain: ٌفَاطِمَةٌ طَالِبَة artinya "Fatimah seorang murid". Susunan kata tersebut terdiri dari mubtada' khobar yang bersifat muannats (perempuan). 

Adapun khobar juga memiliki 2 sifat yakni:
  • Khobar sebagai predikat harus nakiroh (kata umum alias tidak spesifik atau khusus). Misalnya: ٌمَاهِرٌ, تَاجِرٌ, نُوْر, artinya "pandai, pedagang, cahaya" dan masih banyak lagi kata kata umum lainnya. 
  • Sifat khobar yang kedua ialah tanda i'robnya berupa rofa'. Hal ini karena khobar mengikuti mubtada' salah satunya dari segi tanda.
Alhamdulillah semoga penjelasan kami terkait jumlah ismiyah sudah bisa dipahami dengan baik ya. Berikut kami berikan contoh kalimat dari jumlah ismiyah: 
  1. ٌّاَلْمَاءُ صَفِي artinya "Air itu jernih"
  2. ٌاَلْمَسْجِدُ وَاسِع artinya "Masjid itu luas"
  3. ٌهُوَ تَاجِر artinya "Dia seorang pedagang"
  4. ٌّاَنْتَ شُرْطِي artinya "Kamu seorang polisi"
  5. ٌخَالِدٌ مُعَلِّم artinya "Kholid seorang guru"
  6. ٌفَاطِمَةُ طَالِبَة artinya "Fatimah seorang murid"

Jumlah Fi'liyah ( جملة فعلية ) Beserta Contohnya

Jumlah Fi'liyah adalah susunan kata yang diawali dengan fi'il. Makna fi'il sudah kami jelaskan di artikel kami sebelumnya. Silakan baca pengertian fi'il dan macam macamnya.

Jadi, susunan kata yang ada di dalam jumlah fi'liyah terdiri dari fi'il dan fa'il (pelaku). Fa'il di sini boleh berupa nama orang atau berupa dhomir. Contoh fa'il (pelaku): ٌاَلْاَبُ, َالْاُمُّ, اَلصَّبِيُّ, اَلطَّالِبُ, زَيْدٌ, نَافِع artinya "Ayah, Ibu, Murid, Zaid, Nafi'" dan sebagainya. 

Fa'il dalam jumlah fi'liyah bisa nampak dan bisa tidak nampak. Yang nampak biasanya berupa nama orang sedangkan yang tidak nampak berupa dhomir.

Adapun fi'il terbagi menjadi 3 bagian yaitu fi'il madhi, fi'il mudhori' dan fi'il amr. Pengertian dari ketiga bagian fi'il tersebut juga sudah kami tulis di artikel sebelumnya silakan dibaca dan dipahami.

Berikut kami berikan beberapa contoh jumlah fi'liyah beserta artinya:
  1. َدَخَلَ زَيْدٌ اَلْمَسْجِد artinya "Zaid telah masuk masjid". دخل adalah fi'il madhi (kata kerja lampau)
  2. َيَأْكُلُ الْاَبُ اَلْخُبْز artinya "Ayah sedang makan roti atau ayah akan makan roti". ياكل adalah fi'il mudhori' (kata kerja yang akan datang atau terjadi sekarang)
  3. َيَا اَحْمَدُ, اُشْرُبْ اَلْمَاء artinya "Hai Ahmad, minumlah air itu". اشرب adalah fi'il amr (kata perintah).
Syukran wal hamdulillah selesai pembahasan kita terkait jumlah ismiyah dan jumlah fi'liyah secara rinci. Apabila ada yang belum teman teman pahami silakan tulis di kolom komentar. Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh.

Posting Komentar untuk "Pengertian Jumlah Ismiyah dan Jumlah Filiyah Terlengkap"